
Lead Generation Vs Brand Awareness: Kemana Fokus Kita?
Manusia mempunyai daya yang terbatas, walaupun mereka mungkin bekerja sama. Sayangnya sangat banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, terutama untuk kita yang sedang menjalankan bisnis. Termasuk dalam hal pemasaran, seringkali kita harus memilih antara lead generation vs brand awareness. Manakah di antara kedua hal tersebut yang harus kita fokuskan?
Baik brand awareness ataupun lead generation sesungguhnya merupakan kampanye yang hebat dalam inbound marketing. Sama seperti teknik inbound lainnya, baik lead generation ataupun brand awareness akan sangat berfungsi dan menghasilkan keuntungan. Tentu saja jika kita lakukan sesuai dengan tahapannya pada marketing cycle.
Perbedaan Antara Lead Generation vs Brand Awareness
Iya tentu saja dua hal ini berbeda. Perbedaan kedua hal ini penting untuk kita pahami sebagai marketer atau pemilik bisnis. Untuk itu simak penjelasan berikut ini, dikutip dari waseembashir.com.
Lead Generation
Lead generation adalah proses mendidik prospek anda terkait dengan organisasi anda dan memelihara minat mereka hingga akhirnya merubah mereka menjadi pembeli. Pemasar biasanya menggunakan landing pages, iklan PPC, content marketing, dan email marketing untuk mendapatkan lead. Dengan berfokus pada masalah konsumen, perolehan prospek menjadi lebih efektif dalam memudahkan operasi penjualan.
Kapan lead generation kita gunakan?
- Untuk membangun daftar kontak
- Ketika kita fokus terhadap topik spesifik
- Pemeliharaan target
Sementara lead generation mengidentifikasi prospek Anda dengan cepat dan terukur, sayangnya kampanye itu bisa gagal tanpa brand awareness yang cukup.
Brand Awareness
Brand awareness adalah suatu proses untuk menempatkan merek anda di depan prospek. Dalam gambaran mudahnya, ketika konsumen melakukan perjalanan pencarian mereka, idealnya merek anda (yang kita harapkan) yang muncul di benak mereka. Tim pemasaran menggunakan berbagai saluran seperti Facebook Ads, display ads, Search Engine Optimization (SEO), content marketing dan social media marketing.
Dengan mengintegrasikan brand awareness ke dalam strategi marketing, anda bisa secara eksponensial meningkatkan potensi penjualan. Lalu, kapan kampanye brand awareness kita lakukan?
- Ketika kita ingin membuat diferensiasi dengan kompetitor
- Saat kita ingin membangun kepercayaan
- Untuk meningkatkan jangkauan merek
Lakukan Kampanye Lead Generation vs Brand Awareness secara Bersama
Kedua tipe kampanye ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memotivasi orang untuk mengambil tindakan yang kita inginkan. Apalagi kalau bukan itu? Hal yang memiliki tujuan yang sama jika kita lakukan secara bersama seharusnya akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Terhubung dengan klien potensial melalui kampanye brand awareness yang efektif akan memberi anda visibilitas yang baik. Aktifitas lead generation akan membantu anda untuk menjangkau target pasar anda dan membawanya ke saluran pemasaran yang sudah anda siapkan.
Kombinasi lead generation dan kampanye brand awareness berarti anda akan mendapatkan audiens yang lebih berkualitas, lebih banyak prospek, lebih sedikit cold calling, dan pastinya akan lebih banyak pembeli baru.
Para pemasaran menggunakan kampanye lead generation dan brand awareness untuk menargetkan jalur penjualan secara aktif. Tapi langkah pertama seharusnya mulai dari meneliti tentang pain point dari konsumen anda, dan juga pesaing anda. Tahap ini akan membantu anda untuk dapat memahami target audiens anda dengan lebih baik. Hal ini akan membuat anda memiliki skema pemasaran yang benar arahnya.
Ingat Titik Kunci Penting Berikut Ini
Dalam melakukan kampanye lead generation ataupun brand awareness, anda perlu mengingat kembali beberapa hal penting berikut ini.
1. Marketing Persona
Marketing persona membantu para pemasar menghabiskan waktu dan energi mereka dengan lebih efisien. Anda dapat mempersempit strategi pemasaran anda menjadi dua atau tiga persona pembeli berdasarkan produk atau layanan anda. Hal ini akan memaksimalkan rasio RoI (Return on Investment) Anda sambil memberikan klien anda berbagai personalisasi yang mereka butuhkan.
2. Analytics
Tools seperti Google Analytics dapat membantu anda lebih memahami lalu lintas. Secara teknis hal ini bisa terjadi dengan cara memungkinkan anda untuk melacak kampanye dan hasilnya. Analytics memberikan wawasan mendalam tentang preferensi prospek dan keterikatan pengunjung.
3. Kompetitor
Analisis kompetisi memberi anda banyak data statistik yang akan mendukung keputusan pemasaran yang lebih baik. Dengan memeriksa kesenjangan konten antara anda dan pesaing, maka anda dapat mengembangkan USP (Unique Selling Point) anda sendiri dan meningkatkan segmen iklan anda.
Menyusun Strategi Kolaborasi Lead Generation vs Brand Awareness
Upaya kolaborasi kedua hal ini perlu anda lakukan dengan strategi yang optimal. Jika tidak maka anda akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan RoI dan menemukan elemen kunci kampanye yang dapat membawa performa yang baik. Strategi kolaborasi ini jika kita jabarkan akan menjadi tiga tahap proses seperti berikut ini:
Tahap 1: Membangun Reputasi yang Kredibel Melalui Brand Awareness
Prospek cenderung akan membeli dari sebuah bisnis atau merek yang mereka kenal dan percayai. Untuk menunjukkan seberapa bagus merek anda, maka anda dapat membuat konten bermerek seperti posting blog reguler, video, webinar yang terkait dengan produk atau layanan anda, display ads, dan penawaran khusus dari waktu ke waktu di berbagai platform.
Display ads adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan tingkat keteringatan merek anda. Dengan bantuan iklan tersebut, anda dapat menjangkau konsumen baru, mengembangkan persepsi merek yang baik, dan meningkatkan jangkauan merek anda.
Display ads memungkinkan anda untuk menempatkan pesan utama merek anda di depan audiens yang ditargetkan menggunakan visual yang kaya, spanduk interaktif, atau video. Dengan menghasilkan eksposur yang merajalela dengan pengeluaran minimum, display ads membantu memperkuat pengenalan merek anda.
Tahap 2: Membangun Prospek yang Berkualitas
Setelah pasar menjadi akrab dengan merek anda, landing page dan display ads yang efektif adalah cara terbaik untuk mengubah pengunjung menjadi prospek. Untuk mempermudah konversi, anda dapat mempertimbangkan teknik lead generation seperti email marketing, SEO landing page, mengadakan acara seperti webinar dan lokakarya, dan penawaran prospek melalui Google Ads.
Contoh bagus dari teknik lead generation yang baik adalah menggunakan landing page ads. Landing page ini memberi pembaca deskripsi terperinci tentang layanan anda dalam format berita namun tetap dalam nuansa landing page yang baik.
Karena advertorial menyajikan konten yang didorong oleh cerita, sebagian besar pemasar menggunakannya sebagai click-through pages dan jembatan penghubung yang cerdas antara iklan PPC (Pay per Click) dan landing page mereka untuk menarik tingkat konversi yang lebih tinggi.
Tahap 3: Analisis lalu Ulangi
Ada beberapa tools yang tersedia bahkan gratis untuk membantu anda memperoleh wawasan tentang volume trafik dan mengelola iklan anda. Sebut saja seperti Google Analytics, Hotjar, dan Crazy Egg, yang merupakan beberapa tools favorit para pemasar untuk melacak data dan memantau kinerja. KPI (Key Performance Indicators) seperti rasio bounce ratio, CTR (Click Through Rate), kunjungan per saluran, waktu rata-rata di halaman, hotmaps, scroll maps, dan lainnya, semuanya membantu menghasilkan strategi penargetan ulang yang lebih baik.
Tujuan kampanye brand awareness dan lead generation adalah untuk mendidik dan melibatkan audiens untuk meningkatkan penjualan langsung Anda. Cara paling andal untuk menentukan apakah kampanye Anda produktif atau tidak adalah dengan menghubungkannya kepada data analitik yang relevan dan kemudian mengerjakan perubahan yang diperlukan untuk membentuk basis klien yang kuat.
Pada akhirnya, daripada terjebak dalam perdebatan antara lead generation vs brand awareness, anda dapat melakukan keduanya sebagai strategi pemasaran yang cerdas. Intinya adalah melakukan kampanye yang tepat pada waktu yang tepat.