ilustrasi monitoring SEO website
November 2, 2021 Oleh Prima Nursyami 0

Cara Mengukur Performa SEO Website Kamu

Kamu mungkin sudah melakukan pengaturan teknis, membuat konten yang baik, dan membangun link. Hal itu memang sangat penting dilakukan dengan tujuan agar situsmu mendapatkan posisi yang baik di halaman hasil pencarian. Namun ada satu hal yang juga penting untuk dilakukan, yaitu mengukur performa SEO. Untuk itu tentu saja Kamu perlu mengetahui cara mengukur performa SEO websitemu.

Mengukur performa SEO berarti melakukan penelusuran data trafik, engagement, dan link. Sebagian besar perusahaan biasanya memiliki SEO KPIs sendiri. Masih ingat pastinya, KPIs adalah Key Performance Indicators. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut, dilansir dari Hubspot:

  • Pertumbuhan trafik secara organik
  • Peringkat keyword (yang dibagi menjadi branded dan non-branded terms)
  • Konversi dari trafik organik
  • Average time on page dan bounce rate
  • Landing page terbaik yang menghasilkan trafik organik
  • Jumlah halaman yang diindeks
  • Pertumbuhan link (termasuk link baru dan link yang hilang)

Kamu mungkin tidak perlu mengukur semua parameter yang ada di list tersebut, atau bahkan bisa jadi kamu mempunyai parameter yang berbeda sama sekali. Karena memang tidak ada yang standar dalam SEO.

Begitupun jika Kita ambil cara seperti yang Cloudhost sebutkan. Mereka hanya menyebutkan tiga saja parameter performa SEO yaitu sebagai berikut:

  1. Konversi: pengunjung yang mengambil tindakan lebih lanjut terhadap website Kita.
  2. Engagement: interaksi user dengan situs Kita.
  3. Akuisisi: ketika lead yang kita dapatkan berubah menjadi pembeli jasa atau produk yang Kita tawarkan pada website.

Untuk mengukur performa SEO, apa tools yang bisa Kita pakai?

Tools yang tersedia cukup banyak di pasaran, dan perlu banyak sesi untuk menyebutkan dan menjelaskannya satu persatu. Dari sekian banyak tools, mari Kita sebutkan dari yang paling menarik. Tools menarik yang bisa kita pakai tentu saja yang gratis.

Google sebagai raksasa internet memiliki beberapa tools yang tidak berbayar yang bisa kita gunakan. Google Search Console salah satunya (dahulu bernama Google Webmaster Tools). Layanan ini membantu webmaster (pemilik website) yang sedang mengoptimasi websitenya untuk memenuhi rekomendasi search engine Google.

Praktisi SEO saat ini sudah banyak menggunakan Google Search Console sebagai salah satu tools untuk mengoptimasi website. Banyak fitur yang penting dari Google Search Console. Beberapa antaranya yaitu mengidentifikasi halaman-halaman duplikat, halaman yang hilang (error 404), melihat status indexing hingga menganalisis click through rate (CTR).

Jika Google Search Console terasa kurang, Kamu bisa menggunakan Google Analytics secara bersamaan. Data yang bisa Kamu dapatkan dari Google Analytics sangatlah kaya.

Dengan Google Analytics Kamu bisa mendapatkan data average time on page, bounce rate, landing page terbaik dalam menghasilkan trafik organik, konversi dari trafik organik.

Kamu juga bisa mendapatkan data demografi pengunjungmu, seperti dari negara atau kota mana mereka berasal. Selain itu banyak informasi lain yang bisa Kamu dapat juga seperti jenis perangkat apa yang mereka gunakan.

Google Analytics memang cenderung rumit. Tapi tenang, Google memberikan free online course bersertifikat yang bisa Kamu ikuti. Jika menurutmu penting, langsung saja ikuti course-nya di Analytics Academy.

Jadi, parameter dan tools apa yang akan Kamu pakai untuk mengukur performa SEO website Kamu? Apapun itu, jangan lupa terlebih dahulu untuk menetapkan tujuan (goals) dari SEO yang kamu lakukan.

Ingin mendapatkan konversi yang 70% lebih tinggi? Sales yang naik 50% terhadap periode sebelumnya? Apapun itu, tujuan sangatlah penting. Tanpa tujuan, Kamu hanya akan mendapatkan banyak kebingungan di kemudian hari dalam melakukan SEO.